Hari ini di kelas VIII-7, setelah materi pelajaran selesai saya tayangkan mereka film anak India yang pas untuk ditonton: “Taare Zameen Par” (Seperti Bintang-bintang di Langit).
Film pendidikan yang mengangkat tema tentang anak berkebutuhan khusus. Ishaan Awasthi nama anak itu. Berpenampilan normal selayaknya anak seusianya. Namun, ia selalu mendapat nilai yang rendah untuk semua pelajaran kecuali untuk pelajaran yg menjadi hobinya yaitu menggambar. Keadaannya itu membuat orang tuanya merasa malu sehingga memindahkan ia ke sekolah asrama agar bisa lebih fokus dalam sekolahnya. Tetapi yang dirasakan anak itu justru ia merasa seperti ‘dibuang’ oleh orang tuanya. Kehidupan Ishaan diasrama semakin membuatnya menjadi anak yang pemurung. Tetap saja ia belum dapat mengikuti pelajaran yang diberikan. Keadaan mulai membaik ketika di sekolah itu hadir seorang guru baru yang pada akhirnya melalui guru itulah permasalahan Ishaan diketahui. Bahwa Ishaan memiliki permasalahan yang sama seperti dirinya di masa kecil, disleksia.
DISLEKSIA adalah gangguan belajar, dimana anak-anak tidak bisa membedakan huruf-huruf & angka. Hal ini mengakibatkan si anak tidak mampu membaca karena merasa kebingungan saat melihat huruf-huruf & angka.
Arahan & bantuan yang diberikan oleh guru Ishaan akhirnya membuahkan hasil, perlahan Ishaan pun mulai bisa membaca. Pelajarannya pun mengalami kemajuan pesat. Bahkan ketika pihak sekolah mengadakan perlombaan menggambar untuk dijadikan cover buku tahunan, gambar Ishaanlah yang terpilih. Baik orang tua, guru, maupun Ishaan pun merasa senang. Cerita berakhir happy ending. 🙂 _______________________
Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari film ini, bahwa pada prinsipnya setiap orang itu istimewa. Allah berikan ‘kekurangan’ (menurut kita) di satu sisi, tapi Allah juga berikan kelebihan di sisi lain. Bahwa kecerdasan seseorang bukan berdasarkan standar nilai kuantitatif yang diberikan Bpk/Ibu gurunya untuk Mata pelajaran tertentu saja (lebih-lebih matematika & IPA). Ada 8 macam kecerdasan manusia (*next time dibahas ya) 🙂 Orang tuanya & sekolah harus sedini mungkin mendeteksi keadaan anaknya, supaya pencegahan & penanganannya pun bisa diberikan secepat mungkin. Dan satu hal yang terpenting adalah bahwa kondisi apapun yang ada pada diri anak sebisanya harus dihadapi dengan kepala yang dingin, hati yang lembut, dan pendekatan yang tidak melukai hati si anak..
#Wajibtonton sebagai referensi tentang cara menangani anak-anak berkebutuhan khusus, terutama anak-anak penderita disleksia. Dan mari peka melihat kelebihan & kekurangan anak-anak yang ada di sekitar kita. Sukses adalah milik semua orang termasuk mereka. #withlove
Leave a Reply