Positive Mental Attitude

Month: October 2019

Diingatkan Google (untuk Liburan?)

Β Β 

Beberapa hari yang lalu, saya dapat notifikasi pengingat dari google Photos, kalau di hari itu, 4 tahun yang lalu memori Handphone penuh dengan foto-foto liburan di Jogja bareng Wanda dkk. Sengaja izin di hari kerja untuk dapat libur Rabu – Ahad ke luar kota. Izin liburan? Tentu pada saat itu bukan. Tapi jangan dilakukan lagi ya, izin pulkam padahal sengaja berlibur πŸ™‚ Sekarang jangan gitu lagi ya Ukh πŸ™‚ hee. Ukhti… Ukhti… ~_~

Pasar Rebo – Kp.Melayu

Malam ini 19.39 WIB waktu yang tertera di layar Handphone saya sewaktu saya menulis tulisan ini. Di TransJakarta rute reguler Pasar Rebo – Kampung Melayu (*alias bukan rute via jalan tol). Rute reguler adalah rute yg melewati sepanjang Jl.Raya Bogor, Pasar Kramat Jati, dan PGC yang sebagian rutenya super macet ternyata.

___________

Kalau di perjalanan yg cukup jauh dan dengan kondisi yg dapat tempat duduk (baik busway ataupun kereta) yang saya lakukan biasanya adalah pasang headset dengan mendengarkan murotal atau audio kajian2, atau rekaman hafalan percakapan PR Bahasa Arab untuk besok pagi. Atau merem seperti orang tidur (karena nggak mungkin tidur beneran juga di busway euy)Β πŸ™‚Β atau ngeliatin pedagang-pedagang buah di sepanjang jl.raya bogor, atau yowez chat atau malah ini waktu untuk hapus-hapusin foto di galeri Handphone. Itu semua kalau saya duduk ya. Kalau berdiri ya nggak mungkin juga lakuin itu semua kan.. πŸ˜‰

_________________

Sabtu malam ini, tumben banget memang saya malah nulis tulisan ini di handphone, dengan meletakan tas ransel yang berisi laptop, buku-buku cetak, dan botol minum 700 ml yang tadi sempat diisi ulang.. No headset, no sleep away. Hanya layar wordpress ini saja sepanjang rute Pasar Rebo – Kp.Melayu.. dan sekarang pukul 20.05 WIB TransJakartanya sudah berada di Halte Otista, sebentar lagi halte Kp.Melayu. Artinya tulisan ini cukup sampai di sini aja. Sudah cukup deh olah raga jempolnya yaa. Hhhi. Saya upload saja! ByeΒ πŸ™‚Β πŸ™‚

Niqab (1)

Percakapan 1 tahun yang lalu di tempat makan sepulang kuliah:

L : “Mba, nanti bareng yaa kalau ada kajian info-info”

Me: “Ok, nanti info-info yaa”

___________________________

Kemudian, hari Sabtu yang lalu:

L : “Mba perasaan setahun yang lalu kita pernah janjian mau ke kajian-kajian yaa bareng.. Kapan nih.”

Me : “Ya ampun iya.. belum terealisasikan yaa”

L : “Ya udah hayuk, aku bikin group “Kajian Yuuk” untuk info jadwal kajian-kajian.”

Me : “Ok. Nanti kapan-kapan pengin cobain pakai Niqab juga yukk”

L : “Sama mba, aku juga pengin cobain rasanya pakai niqab.”

_____________________________

CYMERA_20191016_212912

Dan pada kajian Ahad kemarin, bener dong ada bazar yang ngejual Niqab dan perlengkapan hijab lainnya. Maka belilah kami Niqab itu. Kita pakai setelah Wudhu, dan sambil menunggu kajian dimulai, kebayang kan senora apa kami.. Foto-foto, sambil ngebahas ini kalau minum nanti gemana, eh tipis menerawang nggak sih bahannya, eh kurang turun kebawah hampir nutupin mata niqabnya, eh kok kita senyum-senyum juga kalau selfie nggak ketara kali, matanya doang yang kelihatan, dan percakapan rempong lainnya…

_____________

Ok selama kajian, kita sibuk masing-masing. Percakapan niqab pun terhenti. Tapi setelah kajian, kita beli minum di foodcourt, duduk dan pembahasan niqab jilid berikutnya pun dimulai lagi. Kami sengaja nggak mau naik lift, sengaja naik eskalator dari lantai 7 ke bawah hanya untuk supaya semakin terbiasa pakai niqab di hadapan banyak orang. Hmmmm, mungkin wajah kami biasa aja. Sok cool, sok diem, tapi dalam hati deg-deg`an, takut, dan cekikikan sendiri. Allahu Akbar! Sesuatu yang kami nggak nyangka, nyobain juga pakai Niqab. Yang awalnya kami kira sama seperti memakai masker biasa yang nggak dilepas. Tapi ini benar-benar beda rasanya. Coba aja deh sendiri yaa πŸ™‚ Atau kami yang lebay? Ya, bisa juga. Kami memang lebay intinya di hari itu.

___________

Dan yang lebih eksperimennya lagi adalah ketika pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan di Busway sampai rumah saya sengaja nggak ngelepas niqabnya. Enak ternyata lho, merasa aman, tenang, adem, nyaman deh pokoknya titik. Dan sore itu saya langsung sharing nih ke teman kelas bahasa Arab yang beliau memang udah istiqomah berniqab.

iiN

__________

Untuk saat ini sepertinya saya baru berani pakai Niqab di kajian-kajian aja, mohon maaf My self. . Itu pun juga sepertinya baru kalau sama beberapa teman yang mereka juga sama-sama pengin mencoba pakai kalau di kajian. Tapi, tulisan ini sengaja saya beri judul Niqab (1), karena berharap nantinya akan ada tulisan berikutnya tentang Niqab (2), Niqab (3), dan seterusnya.. Aamiin πŸ™‚

__________

Oh yaa, saya baru punya 1 Niqab warna hitam. Maybe next berharap akan punya lagiΒ  sebanyak warna-warna hijab lainnya.

_______________

berharap to be continued ~~ πŸ™‚

Powered by WordPress & Theme by Anders Norén