Dua mata, dua telinga, dua tangan, dan 2 kaki, semestinya LEBIH banyak bekerja dari 1 mulut kita.

Perkataan  bisa seperti pedang, menusuk ke hati, terasaa oohh nyerrii.. (uups jadi kaya lagu :)) Tapi di sisi lain perkataan bisa juga seperti obat lho, menyembuhkan lukanya hati. Betapa pentingnya perkataan. Ibarat pisau, bisa bermanfaat ketika digunakan dengan baik. Tapi jika salah penggunaannya bisa justru melukai orang lain atau bahkan dirinya sendiri.

Dibanding langsung berbicara, alangkah baiknya kita lebih banyak melihat dengan kedua mata kita.

Dibanding langsung berbicara, alangkah baiknya kita lebih banyak mendengar keluh kesah orang lain dahulu. Dengarkan bahasanya, dengarkan pesan yang ingin disampaikannya. Dengarkan apa yang dirasakannya.

Dibanding langsung berbicara, alangkah baiknya kita lebih banyak berusaha terlebih dahulu dengan kedua tangan dan dua kaki kita. Bukankah Allah lebih menyukai ikhtiar yang maksimal dibanding ucapan yang tidak dilaksanakan?

Ketika semua sudah dimaksimalkan, berkatalah hanya untuk yang baik. Niatkanlah ucapan kita sebagai obat penyejuk hati bagi orang lain & diri kita sendiri. Ingatlah bahwa kita diberikan satu mulut (yang dengan kekuatannya bisa melebihi semua bagian lainnya). Sebagaimana kalau kita pelajari ilmu hypnotherapy bahwa penyembuhan dan motivasi seseorang salah satunya bisa diberikan melaui kekuatan sugesti sebuah ucapan. Bukankah ucapan itu adalah doa?

Jadi, bijaklah dalam menggunakan SATU mulutmu dibanding DUA mata, telinga, tangan & kakimu ^_^

Have a nice day 🙂